Sekilas Pengertian Apresiasi Seni Rupa

Sekilas Pengertian – Mengapresiasi artinya berusaha mengerti tentang seni dan menjadi peka terhadap segi-segi di dalamnnya, sehingga secara sadar mampu menikmati dan menilai karya dengan semestinya.


Seni adalah salah satu unsur kebudayaan yang tumbuh dan berkembang sejajar dengan perkembangan manusia selaku pengubah dan penikmat seni.

Kebudayaan adalah hasil pemikiran, karya, dan segala aktivitas (bukan perbuatan), yang merefleksiakan naluri secara murni.

Seni memiliki nilai estetis (indah) yang disukai oleh manusia dan mengandung ide-ide yang dinyatakan dalam bentuk aktivitas atau rupa sebagai lambang.

Dengan seni kita dapat memperoleh kenikmatan sebagai akibat dari refleksi perasaan terhadap stimulus yang kita terima. Kenikmatan seni bukanlah kenikmatan fisik lahiriah, melainkan kenikmatan batiniah yang muncul bila kita menangkap dan merasakan simbol-simbol estetika dari penggubah seni. Dalam hal ini seni memilki nilai spiritual. 

Kedalaman dan kompleksitas seni menyebabkan para ahli membuat definisi seni untuk mempermudah pendekatan kita dalam memahami dan menilai seni. Konsep yang muncul bervariasi sesuai dengan latar belakang pemahaman, penghayatan, dan pandangan ahli tersebut terhadap seni.
Beberapa definisi tersebut antara lain :
  1. Ki Hajar Dewantara : Seni merupakan perbuatan manusia (penggubah) yang timbul dari perasaanya dan bersifat indah, sehingga dapat menggerakkan jiwa dan perasaan manusia (penerima).
  2. Achdiat Kartamihardja : Seni adalah kegiatan rohani manusia yang merefleksikan realitas ke dalam suatu karya. Bentuk dan isinya mempunyai daya untuk membangkitkan pengalaman tertentu dalam batin penerimanya.
  3. Aristoteles : Seni adalah peniruan bentuk alam dengan kreativitas dan ide penggubahnya agar lebih indah.

Seni Sebagai Estetika

Estetika berada di luar lingkup logika ataupun etika. Definisi menurut para ahli sebagai langkah pendekatan memahaminya antara lain sebagai berikut.
  1. Al Ghazali : Keindahan suatu benda terletak pada perwujudan dari kesempurnaan karakteristik benda itu dan ditambah dengan adanya jiwa atau roh di dalamnya.
  2. Alexander Baumgarten : Keindahan itu dipandang sebagai kesatuan yang merupakan susunan yang teratur dari bagian-bagian yang mempunyai hubungan erat satu dengan yang lain secara keseluruhan.
  3. Herbert Read : Keindahan adalah suatu kesatuan formal dari pengamatan yang menimbulkan rasa senang.
  4. Thomas Aquinas : Kaindahan akan terbentuk jika memenuhi tiga syarat, yaitu adanya :
  • Integritas (kesatuan) atau kesempurnaan,
  • Proporsi yang tepat dan harmonis,
  • Klaritas (kejelasan).
Penganut teori objektif menempatkan rasa estetis lebih utama sehingga memiliki konsep, pola pikir, atau alasan logis mengapa sesuatu itu dikatakan indah. Penganut teori subjektif meletakkan keindahan secara pribadi dalam diri si penikmat karya seni sehingga tidak dapat memberi alasan mengapa sesuatu itu dikatakan indah.

Keindahan seni adalah keindahan ekspresi, kreasi seniman. Jadi, pemandangan alam bukan keindahan seni.

Seni Sebagai Kreativitas

Manusia memiliki kelebihan berupa akal pikiran, kalbu, emosi, nafsu, dan kemampuan membuat sesuatu. Usaha menggunakan akal pikiran untuk membuat sesuatu (kreasi) yang baru baik nyata atau abstrak disebut kreativitas. Proses kreasi seni mempunyai ciri khusus antara lain seperti di bawah ini.
  1. Unik : Unik artinya sesuatu yang lain daripada yang lain, yang belum pernah dibuat orang sebelumnya, baik dalam hal ide, teknik, dan media. Alangkah baiknya jika karya senimu adalah hasil kreasimu sendiri, bukan mencontoh dari yang sudah ada. Karya lain dapat digunakan sebagai pemicu munculnya gagasan. Kembangkanlah gagasan tersebut menjadi sesuatu yang unik dan baru. Dengan demikian, kreativitasmu akan terasah.
  2. Individual (pribadi) : Artinya memiliki kekhususan ciri dari seniman pembuatnya, yang berbeda dengan seniman lain karena perbedaan pandangan, penghayatan, pengalaman, dn teknik dalam membuat karya seni. Bandingkanlah karyamu dengan karya temanmu. Objek yang dipakai sebagai pamicu gagasan seni bisa jadi sama. Tapi karena pandangan, penghayatan, pengalaman, dan teknik yang berbeda, hasilnya tentu akan berbeda.
  3. Ekspresif  : Karya seni merupakan hasil curahan batin berupa penjabaran dari ide, renungan, perasaan, atau pengalaman seniman. Seni yang tanpa curahan batin seolah-olah kering dan tak dapat menyentuh perasaan yang menikmatinya.
  4. Universal  : Karya seni dapat dinikmati oleh semua lapisan masyarakat, bangsa, dan generasi karena adanya persamaan rasa estetik dan artistik.
  5. Survival (tahan lama) : Nilai seni dalam suatu karya seni dapat dinikmati sepanjang masa karena nilai estetikanya bersifat konsisten. Contohnya, karya seni peninggalan zaman kuno masih bisa kita nikmati sekarang.

Fungsi dan Tujuan Seni

Menurut antropologi, kesenian adalah salah satu unsur budaya manusia. Kita dapat merasakan dalam pengalaman hidup sehari-hari, betapa kita sangat membutuhkan sarana berekspresi dan menikmati keindahan dalam berbagai bentuk. Berdasarkan fungsinya sebagai pemenuh kebutuhan, seni dipilah menjadi beberapa kelompok. 

Fungsi Individual

Manusia terdiri dari unsur fisik dan psikis. Salah satu unsur psikis adalah emosi. Maka fungsi individual ini dibagi menjadi fungsi pemenuhan kebutuhan seni secara fisik dan psikis/emosional.
  1. Fisik : Fungsi ini banyak dipenuhi melalui seni pakai yang berhubungan dengan fisik. Seperti, busana, perabot, rumah, musik senam, dan sebagainya.
  2. Emosional : Dipenuhi melalui seni murni, baik dari segi si pembuat/penggubah, maupun konsumen penikmat. Contohnya, lukisan, novel, musik, tari, film, dan sebagainya.

Fungsi Sosial

Fungsi sosial artinya dapat nikmati dan bermanfaat bagi kepentingan orang banyak dalam waktu relatif bersamaan. Fungsi ini dikelompokkan menjadi beberapa bidang.
  • Rekreasi/hiburan : Seni dapat dijadikan sebagai sarana melepas kejenuhan atau mengurangi kesedihan. Hal itu dapat terjadi misalkan pada saat kita menyaksikan musik, tarian, film, dan lawak.
  • Komunikasi  : Seni dapat digunakan untuk mengkomunikasikan sesuatu, seperti pesan, kritik, kebijakan, gagasan, dan produk kepada orang banyak. Contoh : lagu balada, poster, drama komedi, dan reklame. Tema yang sering dibuat antara lain :
  1. Ketidakdisiplinan anggota masyarakat terhadap lingkungan.
  2. Anjuran kesehatan/kesejahteraan.
  3. Ketidakadilan suatu kebijakan.
  •  Pendidikan : Pendidikan juga memanfaatkan seni sebagai sarana penunjangnya. Contoh: gambar ilustrasi buku pelajaran, film ilmiah atau dokumenter, poster ilmiah, lagu anak-anak, dan foto.
  • Religi/keagamaan : Karya seni dapat dijadikan ciri atau pesan keagamaan. Contoh: kaligrafi, busana muslim/muslimah, arsitektur atau dekorasi rumah ibadah, lagu-lagu rohani.
Demikian sekilas pengertian apresiasi seni rupa, semoga dapat berguna dan bermanfaat untuk kita semua guna memperdalam wawasan dalam bidang seni dan budaya.

Referensi Saya : Erlangga
Kamu sedang membaca artikel tentang Sekilas Pengertian Apresiasi Seni Rupa Silahkan baca artikel Sekilas Pengertian Tentang Yang lainnya. Kamu boleh menyebar Luaskan atau MengCopy-Paste Artikel ini, Tapi jangan lupa untuk meletakkan Link Sekilas Pengertian Apresiasi Seni Rupa Sebagai sumbernya

0 Response to "Sekilas Pengertian Apresiasi Seni Rupa"

Post a Comment