Sekilas Pengertian Uang

Sekilas Pengertian – Setiap hari manusia tidak dapat dilepaskan dari kegiatan pertukaran. Kegiatan pertukaran yang dilakukan manusia semata-mata untuk memenuhi kebutuhannya. Uang merupakan alat atau perantara yang digunakan dalam pertukaran.


Manusia mempunyai kebutuhan yang tidak terbatas, baik jenis maupun jumlahnya. Pada zaman dahulu ketika kebutuhan manusia masih relatif sedikit dan sederhana, setiap orang yang menghasilkan sendiri barang-barang yang dibutuhkan tanpa bantuan orang lain. Makanan, pakaian, dan tempat tinggal dapat diproduksi dan dikonsumsi sendiri. Akan tetapi, seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan manusia makin bannyak dan makin kompleks. Mannusia menjadi makin tidak mampu mengusahakan sendiri seluruh alat pemuas kebutuhannya. Keadaan seperti ini menyebabkan saling ketergantungan antara anggota masyarakat. Manusia menjadi lebih suka menukarkan barang hasil produksinya dengan barang hasil produksi orang lain yang menjadi kebutuhannya. Dalam ilmu ekonomi pertukaran antar barang disebut barter.

Makin majunya suatu perekonomian, pertukaran barang dengan cara barter sulit dilaksanakan, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor-faktor sebagai berikut.
  1. Sulit menemukan barang yang sesuai dengan kebutuhan.
  2. Sulit menentukan nilai tukar barang.
  3. Sulit menyimpan barang yang akan ditukarkan.

Jenis Uang

Uang yang beredar dalam masyarakat pada umumnya berupa uang logam dan uang kertas. Perbedaan antara uang logam dan uang kertas terletak pada bahan pembuatnya. Di samping uang logam dan uang kertas, masih ada jenis-jenis uang yang lain. Mari kita bahas berbagai jenis uang yang kita kenal berdasarkan pengelompokannya.

Berdasarkan Bahan Pembuatnya

Berdasarkan bahan untuk membuatnya, uang dibedakan menjadi uang logam dan uang kertas.
  1. Uang Logam : Kita bisa menyatakan uang logam karena bahannya terbuat dari logam. Dengan demikian, uang logam merupakan jenis uang yang menggunakan logam sebagai bahan pembuatnya. Logam yang bisa digunakan sebagai bahan pembuat uang adalah emas, perak, perunggu, dan aluminium. Pada zaman dulu, logam yang berupa emas dan perak banyak digunakan untuk membuat uang.  Hal tersebut dilakukan karena emas dan perak memiliki nilai yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan jenis logam yang lain seperti aluminium. Saat ini uang logam yang beredar di masyarakat  pada umumnnya terbuat dari aluminium karena bahan pembuatnya relatif lebih murah. Uang logam yang beredar dalam masyarakat terdiri atas pecahan Rp.25,00; Rp.50,00; Rp.100,00; Rp.200,00; Rp.500,00; Rp.1.000,00. Uang pecahan Rp.25,00 dan Rp.50,00 sudah jarang digunakan dalam pertukaran.
  2. Uang Kertas : Uang kertas merupakan jenis uang yang bahannya terbuat dari kertas. Uang kertas yang saat ini beredar di Indonesia terdiri atas pecahan Rp.1.000,00; Rp.2.000,00; Rp.5.000,00; Rp.10.000,00; Rp.20.000,00; Rp.50.000,00; Rp.100.000,00. 

Nilai Uang 

Nilai uang dapat dibedakan menjadi empat, yaitu nilai nominal, nilai intrinsik, nilai riil (nilai internal), dan nilai eksternal.
  1. Nilai Nominal : Pada gambar uang kertas lima puluh ribuan, tercetak angka Rp.50.000,00. Nilai Rp.50.000,00 tersebut dinamakan dengan nilai nominal. Nilai nominal uang berkaitan dengan fungsi uang sebagai pengukur nilai. Hal ini mengandung arti bahwa uang yang mempunyai nilai nominal sebesar Rp.50.000,00 berarti uang tersebut dapat ditukar dengan barang seharga Rp.50.000,00 atau seharga nilai nominalnya. 
  2. Nilai Intrinsik : Uang tersebut dibuat dari secarik kertas. Pada umumnya, uang (terutama uang kertas) yang sekarang beredar di masyarakat mempunyai nilai nominal yang jauh lebih tinggi dari pada nilai intrinsiknya. Namun, masyarakat percaya bahwa uang tersebut memiliki kemampuan untuk membeli sebesar nilai nominal karena dijamin oleh pemerintah. Oleh karena itu, uang kertas sering juga disebut sebagai uang kepercayaan.
  3. Nilai Riil (Nilai Internal) : Nilai uang yang diukur dengan kemampuan uang tersebut untuk ditukar dengan barang atau jasa disebut niali riil. Niali riil uang terkait dengan fungsi uang sebagai alat tukar-menukar. Dalam kenyataannya nilai riil uang serig mengalami penurunan dan kenaikan. Penurunan nilai riil mata uang terjadi karena naiknya harga barang dan jasa secara umum. Naiknya harga barang dan jasa secara umum disebut inflasi. Sebaliknya, kenaikan nilai riil uang terjadi karena turunnya harga barang dan jasa secara umum. Turunnya harga barang dan jasa secara umum disebut deflasi.
  4. Nilai Eksternal : Nilai uang juga dapat diukur dengan kemampuannya untuk ditukar dengan valuta asing. Kemampuan uang untuk ditukarkan dengan valuta asing disebut dengan nilai eksternal. Nilai eksternal uang juga dapat dikatakan sebagai kurs mata uang tersebut terhadap suatu valuta asing. Nilai mata uang suatu Negara asing yang dinyatakan dalam mata uang negara sendiri disebut dengan kurs.

Fungsi Uang

Uang memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari, khususnya untuk memperlancar kegiatan tukar-menukar. Akan tetapi, tahukah kalian bahwasebagai selain alat tukar-menukar, uang juga memiliki fungsi yang lain. Secara umum, fungsi uang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu fungsi asli dan fungsi turunan. 

Demikian sekilas pengertian mengenai uang, semoga dapat berguna dan bermanfaat untuk kita semua guna memperluas wawasan dalam bidang ilmu pengetahuan ekonomi.

Referensi Saya : Endang Mulyani 
Kamu sedang membaca artikel tentang Sekilas Pengertian Uang Silahkan baca artikel Sekilas Pengertian Tentang Yang lainnya. Kamu boleh menyebar Luaskan atau MengCopy-Paste Artikel ini, Tapi jangan lupa untuk meletakkan Link Sekilas Pengertian Uang Sebagai sumbernya

0 Response to "Sekilas Pengertian Uang"

Post a Comment