Sekilas Pengertian Kalimat

Sekilas Pengertian – Lazimnya, kalimat dapat dipahami sebagai satuan bahasa terkecil yang dapat digunakan untuk menyampaikan ide atau gagasan. Dapat dikatakan sebagai satuan bahasa terkecil karena sesungguhnya di atas tataran kalimat itu masih terdapat satuan kebahasan lain yang jauh lebih besar. Pakar berbeda menyatakan bahwa kalimat adalah satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai intonasi dan secara aktual dan potensial terdiri atas klausa.


Jadi, tidak salah pula kalau dikatakan bahwa sesungguhnya sebuah kalimat membicarakan hubungan antara klausa yang satu dan yang lainnya. Secara umum dapat disampaikan pula bahwa satuan-satuan bahasa lebih besar yang ada di atas tataran kalimat itu adalah paragraf dan wacana. Pakar bahasa tertentu menyebutkan bahwa paragraf sesungguhnya sudah termasuk dalam tataran wacana itu, beberapa pakar yang lainnya tidak bersepakat. Sava termasuk yang tidak sependapat dengan pemikiran pakar itu dan dalam buku ini perbincangan ihwal paragraf itu berada setelah perbincangan ihwal kalimat dengan segala tali-temalinya. 

Dengan demikian, dapat dengan tegas dikatakan pula bahwa satuan bahasa yang lebih besar dari kalimat itu adalah paragraf atau alinea, sebelum akhirnya bermuara pada wacana. Dalam konteks pemakaian lisan, paragraf atau alinea itu dapat disebut sebagai paratone. Ihwal paragraf dan paratone tentu saja akan dibicarakan secara panjang lebar di bagian lain artikel ini. Jadi, marilah kita bersepakat bahwa ide atau gagasan itu pertama-tama dapat dinnyatakan lewat satuan bahasa terkecil yang mampu mengembangkan gagasan atau ide itu, yakni entitas kalimat. Sebuah satuan kebahasan akan dapat disebut sebagai kalimat hanya apabila satuan kebahasan itu memiliki fungsi subjek dan fungsi predikat.

Berkaitan dengan sebutan fungsi, ada pula pakar lain yang menyebutnya sebagai unsur. Jadi, bila terdapat untaian kalimat, baik yang pendek maupun yang panjang, kalau di dalam untaian kalimat itu tidak terdapat unsur subjek dan unsur predikatnya, sebutan kalimat tidak dapat disandang oleh bentuk kebahasan itu. Pakar tertentu menyebutkan bahwa dilihat dari dimensi fungsinya, kalimat dapat memiliki unsur subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. Dalam bahasa Indonesia, harus saya katakan bahwa kejadian subjek itu sesungguhnya ditentukan oleh predikat. Predikat kalimat juga dapat diketahui identitasnya jika subjek kalimat itu jelas. Sehubungan dengan hal itu, perbincangan ihwal unsur-unsur kalimat berikut ini mohon diperhatikan dengan benar dan baik.

Dengan mencermati pengertian kalimat seperti ditunjukkan di bagian depan, periksalah kalimat-kalimat pada cuplikan naskah berikut ini. Menurut anda, dapatkah dikatakan bahwa kalimat-kalimat tersebut baik dan memenuhi kalimat seperti ditunjukkan di depan. 

Unsur-Unsur Kalimat

Ibarat sebuah bangunan rumah yang terdiri dari sejumlah komponen dan unsur yang membangun atau membentuk rumah itu, sosok kalimat juga dapat hadir karena tanpa unsur pembangunan dari unsur-unsur pembangunan kalimat itu. Tanpa unsur pembangunan yang jelas kejatiannya itu, sebuah kalimat tidak pernah akan dapat terwujud dengan benar dan dengan makna yang baik.

Subjek 

Unsur pembentuk kalimat yang harus disebut pertama di sini adalah subjek. Dalam kalimat, subjek tidak selalu terdapat di depan subjek. Adakalanya, subjek itu terletak di belakang predikat terutama sekali untuk kalimat yang berdiatesis pasif. Seperti telah disebutkan di depan, ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengetahui keberadaan subjek kalimat. 

Cara yang pertama adalah dengan mempergunakan pertanyaan, siapa + yang + predikat apabila subjek itu adalah subjek orang atau + yang + predikat bila mana yang menjadi subjek itu bukan orang. Di depan sudah dikatakan bahwa sebuah subjek tidak selalu terletak di depan predikat.

Predikat 

Sama-sama sebagai unsur poko di dalam kalimat, predikat memilki karakter yang tidak sama dengan subjek. Akan tetapi, kejatian sebuah subjek menjadi jelas juga karena ada subjek kalimat. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sesungguhnya subjek dan predikat kalimat itu sama-sama menjadi unsur pokok dalam kalimat.

Cara yang paling mudah untuk mengidentifikasi predikat kalimat adalah dengan menggunakan formula pertanyaan ‘bagaimana’ atau ‘mengapa’. Bilamana dicermati dari dimensi, maknanya, bagian kalimat yang memberikan informasi ihwal pertanyaan bagaimana dan ‘mengapa’ adalah predikat kalimat itu.

Objek

Dalam banyak hal dapat dikatakan bahwa objek kalimat berlawanan dengan subjek kalimat. Tempatnya juga hampir pasti berlawanan di dalam kalimat. Objek kalimat hanya dimungkinkan hadir apabila predikat kalimat tersebut merupakan verba atau kata kerja yang sifatnya aktif transitif.
Dengan demikian, dapat dikatakan pula bahwa objek kalimat itu tidak akan hadir di dalam kalimat apabila :
  • Tidak terdapat dalam kalimat pasif;
  • Kalimat itu merupakan kalimat dengan verba intransitif. Jadi, objek kalimat itu mutlak hadir pada kalimat yang memiliki verba aktif transitif, lazimnnya berlawanan ‘me-‘. Bentuk verba yang berlawanan ber-, dan berafiks ‘ke-an’ hampir pasti tidak menuntut kehadiran objek.

Pelengkap

Pelengkap sering dikacaukan pemahamannya dengan objek kalimat. Dalam kalimat pasif, pelengkap tidak dapat menempati fungsi subjek. Pada posisi yang sama, objek dapat menempatinya. Maka, inilah sesungguhnya perbedaan mendasar antara objek dan pelengkap.

Selain perbedaan yang mendasar itu, memang terdapat kesamaan antara objek kalimat dan pelengkap. Kesamaan itu adalah sebagai berikut.
  1. Dua-duanya harus hadir untuk melengkapi kata kerja dalam kalimat;
  2. Dua-duanya tidak dapat diawali oleh preposisi atau kata depan, dan 
  3. Dua-duanya menempati posisi di belakang kalimat.

Keterangan

Keterangan adalah unsur kalimat yang sifatnya tidak wajib hadir. Berbeda dengan subjek, predikat, objek, dan pelengkap yang sifatnya wajib hadir, keterangan sifatnya mana suka. Dengan tanpa kehadiran keterangan itu, kalimat tetap saja berciri gramatikal. Maka, keterangan kalimat itu sesungguhnya dapat disebut sebagai unsur periferal. Adapun fungsinya adalah untuk menambahkan informasi pada kalimat itu. Informasi yang hendak ditambahkan itu adalah tempat, waktu, cara, syarat, sebab, tujuan, dan sebagainya.

Ciri lain yang membedakan keterangan dengan unsur-unsur kalimat yang lain sebagaimana yang sudah ditunjukkan di depan tadi adalah bahwa keterangan itu didahului atau diawali oleh preposisi atau kata depan. Kalau subjek, objek, dan pelengkap kalimat itu dilarang keras diawali oleh preposisi, keterangan justru sebaliknya diawali oleh preposisi atau kata depan. 

Ciri selanjutnya yang juga membedakan unsur kebahasan itu dengan unsur-unsur kalimat yang bersifat wajib hadir seperti disebutkan di depan adalah bahwa keterangan itu tidak terikat posisi. Keterangan dapat berada di depan kalimat, di akhir kalimat, bahkan di tengah kalimat. Dengan kata lain, posisi dari keterangan itu cenderung lebih bebas, tidak terikat.

Struktur Kalimat

Menurut bentuknya, kalimat bahasa Indonesia dapat dibedakan menjadi dua, yakni kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Ada pula yang menyebut sebagai kalimat dasar dan kalimat majemuk, atau kalimat sederhana dan kalimat luas. Memang ada pula yang beranggapan bahwa kalimat dasar tidak selalu berupa kalimat tunggal. Menurut berbagai pendapat, perbedaan penyebutan yang bermacam-macam yang demikian ini tidaklah perlu menjadi persoalan.

Kalimat Efektiif

Perbincangan ihwal kalimat efektif menjadi sangat penting terutama karena tidak banyak orang yang benar-benar mengerti dan memahami ciri-ciri efektivitas kalimat itu, khususnya untuk kepentingan karang-mengarang atau tulis-menulis. Demikian pula, karena banyak yang tidak mengerti dan tidak memahami. Mereka juga tidak dapat mengonstruksinya dengan sungguh-sungguh baik. Para mahasiswa sangat perlu memahami segala seluk-beluk keefektifan kalimat itu karena setidaknya pada akhir jenjang program studi, mereka harus mengonstruksi tugas akhir, entah itu berupa laporan, skripsi, tesis, maupun disertasi.

Demikian sekilas pengertian mengenai kalimat dalam bahasa Indonesia atau ilmu kesastraan, semoga dapat berguna dan bermanfaat untuk kita semua guna dapat memperdalam wawasan dan dapat mengaplikasikan setiap nilai yang terkandung di dalam artikel ini.

Referensi Saya : Dr. La Ino, S.Pd., M.Hum
Kamu sedang membaca artikel tentang Sekilas Pengertian Kalimat Silahkan baca artikel Sekilas Pengertian Tentang Yang lainnya. Kamu boleh menyebar Luaskan atau MengCopy-Paste Artikel ini, Tapi jangan lupa untuk meletakkan Link Sekilas Pengertian Kalimat Sebagai sumbernya

0 Response to "Sekilas Pengertian Kalimat"

Post a Comment