Sekilas Pengertian Devisa

Pengertian  Devisa

Orang Indonesia yang membeli barang atau jasa  dari luar negeri, pembayarannya tidak dapat dilakukan dengan menggunakan  uang rupiah, namun menggunkan jenis mata uang negara tersebut. Misalnya, apabila  transaksi dilakukan dengan  negara Amerika Serikat, maka pembayarannya harus menggunakan US$.


Dengan demikian, barang atau jasa yang diimpor harus dibayar  dengan menggunkan mata uang negara  yang bersangkutan atau alat pembayaran lain yang dapat diterima secara internasional inilah yang dimaksud dengan devisa atau valuta asing ( foreign exchange ) atau mata uang yang diterima oleh dunia internasional . Devisa berfungsi  sebagai alat pembayaran dalam perdagangan internasional.

Sumber  Penerimaan  Devisa

Devisa sangat dibutuhkan oleh setiap negara untuk melaksanakan transaksi internasioanal . Banyak sumber penerimaan devisa  yang perlu digali oleh setiap negara. Sumber- sumber  penerimaan devisa  antara lain sebagai berikut:
  1. Ekspor  Barang : Dengan mengekspor barang ke luar negeri, eksportir  akan menerima pembayaran dalam  bentuk devisa. Makin banyak ekspor, makin besar pula devisa yang  yang diterima oleh suatu negara. Oleh karena itu, agar penerimaan devisa makin besar, maka tiap-tiap negara akan selalu bdrusaha  meningkatkan skspornya.
  2. Ekspor  Jasa : Setelah mengekspor barang, suatu negara dapat pula mengekspor  atau menjual jasa keluar negeri. Contoh, pengiriman tenaga kerja  Indonesia ( TKI ) ke luar negeri. Dengan bekerja  di luar negeri, TKI akan menerima pembayaran  dalam  bentuk  valuta asing. Pada umumnya, gaji TKI  dikirimkan kepada kelurganya yang ada di Indonesia. Gaji  TKI  yang  dikirim  ke Indonesia akan  merupakan sumber devisa  bagi Indonesia .
  3. Pariwisata : Indonesia memiliki banyak obyek wisata, seperti Candi Prambanan , Danau Toba, Pulau Bali, Keraton Yogyakarta dan Surakarta, serta Pantai Senggigi yang dapat menarik minat wasatawan asing untuk berkunjung ke Indonesia. Selama  tinggal  di Indonesia mereka membutuhkan mata uang rupiah. Mereka bisa memperolehnya dengan menukarkan uang  mereka sendiri ( valuta asing ) dengan mata uang rupiah di money changer. Penukaran ini bwerarti pula penambahan  devisa bagi  Indonesia
  4. Investasi ke Luar Negeri. : Dalam rangka meningkatkan pendapatan, sebagian m odal negara kita ( Indonesia ) dapat ditanamkan pada perusahaan- perusahaan  asing di dalam  negeri ataupun  luar negeri. Sebagai imbalan dari penanaman modal  tersebut, Indonesia  akan menerima  keuntungan dari laba perusahaan tersebut. Keuntungan  ini  biasanya berbentuk valuta asing  sehinga dapat menambah cadangan devisa negara.
  5. Pinjaman Luar Negeri : Dalam rangka membiayai  pembangunan di Indonesia, selain dari pendapatan negara juga dibiayai dari pinjaman luar negeri. Pinjaman  ini berupa  valuta asing. Dengan menerima pinjaman tersebut, Indonesia mendapatkan tambahan devisa.
  6. Hadiah atau Hibah : Negara Indonesia sering menerima Hadiah atau hibah dari negara lain. Hadiah  atau Hibah tersebut  dapat berupa barang, jasa atau uang. Apabila hibah yang diberikan berupa valuta asing, devisa negara akan bertambah.

Pengguna  Devisa

Indonesia selalu berusaha mendapatkan  devisa sebanyak-banyaknya. Hal tersebut ditujukan untuk membiayai berbagai pengeluaran yang berkaitan dengan negara lain. Secara lebih rinci, penggunaan devisa meliputi hal-hal sebagai berikut :
  • Membayar impor barang  dan jasa.
  • Membayaran cicilan utang dan bunga pinjaman luar negeri.
  • Membayara keuntungan  atas modal asing yang ditanamkan  di negra kita.
  • Membiayai kegiatan  warga negaranya  di luar negeri, seperti kegiatan di kedutaan luar    negeri, biaya studi lanjut mahasiswa di luar negeri dan kunjungan pejabat  ke luar negeri.

Jual  Beli  Valuta  Asing

Pada perdagangan ineternasional, pihak penjual dan pembeli bertempat tinggal di negara yang berbeda. Penjual dan pembeli mempunyai mata uang yang berbeda.Oleh karena itu, pembayaran  dalam perdagangan  internasional tidak dapat menggunakan uang dalam negeri, tetapi menggunakan  devisa. Devisa adalah alat pembayaran luar negeri. Salah satu  bentuk alat pembayaran adalah  uang asing atau valuta asing.

Valuta asing atau devisa  dapat diperoleh di bank devisa. Pembeli harus menukarkan  valuta asing yang  dimilikinya dengan  valuta aing  yang dibutuhkan . Karena perbedaan  nilai mata uang suatu negara dengan negara lain, penukaran harus dengan kurs. Sebagai contoh, seorang importir di Jakarta mengimpor bebang wol dari Australia. Pengusaha  Australia  meminta pembayaran dengan  dolllar  Australia . Oleh karena  itu, importir  harus melakukan rupiahnya  dengan dollar. Adanya tuka- menukar itu menimbulkan jual beli valuta asing.

Pedang  valuta asing menerapkan dua nilai kurs, yaitu kurs  beli dan kurs jual . Kurs beli adalah kurs yang berlalku bagi permintaan  valuta asing.  Pedagang  yang membeli valuta asing dari eksportir menggunakan  kurs beli. Pedagang yang menjual valuta asing menggunakan kurs  jual. Selisih lebih kurs jual dengan kurs beli  merupakan  keuntungan pedagang.

Perdagangan Internasional Indonesia

Pada masyarakat modern seperti sekarang ini, tidak ada satu pun negara di dunia yang dapat melepaskan diri dari ketergatungan pada duniainternasional.  Oleh karena itu, negara  yang berhasil membangun  perekonomiannya adalah negara yang dapat mendorobg kemajuan di bidang perdagangan, khususnya perdagangan internasional.

Dalam kegiatan perdagangan pasti terdapat hambatan yang dihadapi. Hambatan perdagangan  lebih  pada adanya regulasi  atau  peraturan pemerintah  yang membatasi  perdagang bebas.

Bentuk- bentuk hambatan perdagangan, antara lain sebagai berikut :
  • Tarif  atau  bea   cukai. Tarif adalah  pajak produk impor.
  • Kuota. Kuota membatasi banyak  unit  yang bisa diimpor untuk membatasi jumlah barang tersebut di pasar.
  • Subsidi. Subsidi adalah bantuan pemerintah untuk produsen lokal. Subsidi di hasilkan dari pajak.
Untuk mengantisipasi terjadinya persaingan yang ketat dalam perdagangan internasional pada perekonomian global. Indonesia telah menetapkan serangkaian kebijakan baik  yang terkait dengan kegiatan ekspor atau pu  impor. Kebijakan di bidang impor, antara lain sebagai berikut :
  1. Penjadwalan penurunan tarif bea masuk sampai tahun 2003.
  2. Penyederhanaan tata niaga impor.
  3. Pembentukkan Komite Anti Dumping  Indonesia ( KADI )
Kebijakan dibidang Ekspor, antara  lain  sebagai berikut :
  1. Penghapusan ketentuan  penggunaan  dokumen  untuk ekspor barang yang nilainya kurang dari  Rp. 100 juta.
  2. Penyederhanaan persyaratan dan prosedur untuk mdendapatkan surat ketrangan barang ekspor.
  3. Kemudahan pelayanan ke pabeanan, perpajakkan  dan per bankan  bagi eksportir     komoditas  tertentu.
  4. Dibentuknya  Tim Pengkajian  Strategi Ekspor ( TIPSE ). Kebijakan-kebijakan  tersebut ditetapakn dalam rangka untuk mendorong perkembangan  di bidang ekspor ataupun impor.
Demikian sekilas pengertian devisa, semoga dapat berguna dan bermanfaat untuk kita semua guna memperdalam wawasan dalam bidang ilmu ekonomi.

Referensi Saya : Endang Mulyani
Kamu sedang membaca artikel tentang Sekilas Pengertian Devisa Silahkan baca artikel Sekilas Pengertian Tentang Yang lainnya. Kamu boleh menyebar Luaskan atau MengCopy-Paste Artikel ini, Tapi jangan lupa untuk meletakkan Link Sekilas Pengertian Devisa Sebagai sumbernya

0 Response to "Sekilas Pengertian Devisa"

Post a Comment