Sekilas Pengertian Globalisasi

Sekilas Pengertian – Globalisasi merupakan suatu fenomena yang berkembang setelah berakhirnya Perang Dingin antara blok barat yang menganut paham demokrasi liberal dan blok timur yang menganut paham komunis. Fenomena tersebut tidak dapat dihindari oleh sebagian besar umat mannusia di muka bumi ini. Perang Dingin berawal dari dibangunnya tembok didalam kota Berlin di Jerman yang membagi kota tersebut menjadi dua bagian. Sebagian kota Berlin dikuasai oleh Amerika Serikat dan sebagian dikuasai oleh Uni Soviet.


Tembok yang memisahkan kota Berlin tersebut bukan hanya merupakan simbol bangunan fisik yang menandai adanya Perang Dingin dan batas pemisahan nilai-nilai kehidupan diantara bangsa Jerman yang bersaudara dan sebangsa, tetapi juga sekaligus batas pemisahan antara negara-negara yang pro Uni Soviet (blok timur) dan negara-negara yang pro Amerika Serikat (blok barat). Negara-negara yang menjadi blok utama dan pendukung masing-masing blok terancam perang. Dalam hal ini, Ohmae (1991) menegaskan bahwa dibawah asumsi Perang Dingin, para pejabat pemerintah bersandar pada argumen bahwa negara disiapkan untuk keadaan darurat, yaitu perang. Bahkan dengan Perang Dingin yang mereda, pemerintah dengan kelompok dengan kepentingan khusus masih berusaha mambangun kasus mereka di atas anggapan kuno itu. Misalnya, Jepang menghasilkan beras hanya untuk berjaga-jaga menghadapi segala kemungkinan perang.

Berakhirnya Perang Dingin ditandai dengan runtuhnya tembok Berlin yang tebal dan tinggi. Runtuhnya tembok tersebut bersamaan pula terbukanya sekat-sekat pemisah antar bangsa, sehingga semuanya dapat hidup berdampingan di dunia yang tanpa batas. Berkenan dengan hal tersebut, Fukuyama (1996) mengembangkan tesis bahwa akhir sejarah yang sedemikian itu, yakni akhir dari revolusi ideologis umat manusia dan universalisasi demokrasi liberal Barat sebagai bentuk final dari (sistem) pemerintah umat manusia. Sudah pasti akan terjadi konflik global telah berakhir.

Dengan berakhirnya Perang Dingin, harapan akan adanya keselarasan merupakan dambaan seluruh masyarakat dunia. Para tokoh politik dan intelektual mengemukakan pandangan-pandangan yang hampir sama. PBB melakukan suatu kebijakan baru untuk menetapkan hubungan kerja sama dan kesepakatan penting dalam penciptaan dan pemeliharaan perdamaian dunia. Kondisi inilah yang mengawali era globalisasi di permukaan bumi kita ini. 

Istilah globalisasi sering kita dengar, kita ucapkan bahkan kita diskusikan dalam berbagai acara atau kegiatan. Dibalik penggunaan istilah globalisasi yang semakin gencar, belum terdapat kesepakatan makna di antara para ilmuan (teoritis) sampai saat ini. Robertson (1992), mengatakan bahwa globalisasi sebagai pemadatan dunia dan intensifikasi kesadaran dunia sebagai satu keseluruhan. Keohane dan Nye (2000), menyatakan bahwa globalisasi adalah meningkatnya jejaring interdependensi antar umat manusia pada tataran benua-benua. Bhagwati (2004), mengungkapkan bahwa globalisasi mempromosikan demokrasi baik secara langsung maupun tidak lunas. Scholte (2000), mengemukakan bahwa terdapat lima kategori besar tentang definisi globalisasi secara umum.

Globalisasi adalah Internasionalisasi

Globalisasi adalah internasionalisasi artinya bahwa globalisasi menggambarkan hubungan lintas batas, ruang dan waktu antar negara dan umat manusia di dunia. Dengan globalisasi umat manusia dapat mengadakan hubungan dengan umat manusia lainnya dari mana pun asalnya. Demmikian hanya dengan negara dapat mengadakan hubungan dengan negara manapun. 

Globalisasi sebagai Liberalisasi

Globalisasi sebagai liberalisasi artinya globalisasi menjadi slogan untuk menggambarkan proses integrasi ekonomi internasional. Hal ini dimulai sejak ditetapkannya  sistem sosial global baru yang ditandai dengan berlakunya kebijakan free trade (bebas pajak) antara negara yang didasarkan ada sistem perdagangan terbuka lebih efisien dibandingkan dengan sistem perlindungan. Disamping itu free trade didasarkan pada keyakinan bahwa persaingan bebas akan lebih menguntungkan bagi negara yang merupakan prinsip efektifitas dan efisiensi.

Globalisasi adalah Westernisasi

Globalisasi adalah westernisasi atau modernisasi, artinya globalisasi merupakan suatu dinamika bahwa struktur-struktur sosial dari modernitas, kapitalisme, rasionalisme, industrialisme, dan lain-lain menyebar ke seluruh penjuru dunia. Dalam proses peyebarannya hal tersebut dapat merusak keberadaan budaya-budaya dan etos lokal.

Globalisasi adalah Deteritorialisasi

Globalisasi adalah deteritorialisasi atau superteretorialisasi artinya globalisasi menyebabkan ruang-ruang sosial tidak lagi terpetakan secara utuh dalam suatu wilayah teritorial, jarak teritorial, dan batas teritorial mencakup setiap aspek secara menyeluruh yang membutuhkan keterlibatan seluruh umat manusia di dunia. 

Dengan demikian globalisasi merupakan serangkaian proses yang kompleks, dihubungkan kedalam banyak hal yang mempunyai dimensi-dimensi perubahan yang satu sama lain saling berkaitan, seperti ideologi, ekonomi, sosial budaya, ilmu pengetahuan/pendidikan, teknologi dan seni. Globalisasi merupakan proses integrasi berbagai aspek kehidupan manusia dimanapun mereka berada dari mana asalnya dan latar belakang apapun menembus batas-batas negara, bangsa ruang, waktu serta merupakan praktek toleransi antar bangsa agama dan budaya. Oleh karena itu, siapapun dan negara manapun tidak dapat menghindari arus globalisasi.

Aspek-Aspek Globalisasi

  1. Aspek ekonomi : Mengacu pada semakin menyatunya unit-unit ekonomi di dunia dalam satu unit ekonomi dunia.
  2. Aspek kebudayaan dan keagamaan : Mengacu pada gagasan-gagasan baru yang datang dari seluruh dunia, terutama masyarakat maju yang berangsur-angsur mengubah pola gagasan budaya dan agama asli suatu negara.
  3. Aspek teknologi : Adanya perkembangan teknologi informasi yang pada akhirnya menyatukan dunia menjadi sebuah tempat tanpa batas.
  4. Aspek demografi : Merujjuk pada perpindahan manusia yang berlaku sehingga mengubah pola demografi sebuah negara.

Dampak Globalisasi

Globalisasi telah menimbulkan dampak yang sangat berarti dalam dimensi kehidupan manusia. Globalisasi merupakan proses internasional seluruh tatanan masyarakat modern. Pada awalnya ini hanya ada pada tataran ekonomi, namun dalam perkembangannya cenderung menunjukan keragaman. “Malcolm Waters” mengemukakan bahwa ada tiga dimensi proses globalisasi, yaitu globalisasi ekonomi, politik, dan budaya.

Dari segi dimensi globalisasi budaya, muncul beberapa jenis space atau lukisan, seperti : emospace, finanspace, ideaspace. Dengan demikian, universalisasi sistem nilai global yang terjadi dalam dimensi kebudayaan telah menguburkan sistem nilai ( values system) kehidupan manusia khususnya pada negara-negara berkembang seperti Indonesia dalam menghadapi era pasar bebas. Berikut ini adalah dampak globalisasi di berbagai bidang :
  1. Ekonomi, yaitu terbentuknya masyarakat global yang tidak lagi tergantung pada batas-batas wilayah. Dalam globalisasi bidang ekonomi telah terjadi perdagangan internasional, pasar bebas, dibentuknya kerjasama regional, bilateral, dan multilateral. Berdirinya organisasi World Trade Organization, Asian Free Trade, dan lain-lain.
  2. Ideologi, yaitu timbulnya dua ideologi besar yang menguasai dunia (liberal dan sosialis), dimana keduanya saling bertentangan. Ideologi liberal menganut paham kebebasan untuk setiap individu sebagai jalan mencapai kebahagiaan, sementara ideologi sosial mengekang kebebasan rakyat untuk mencapai masyarakat yang makmur. Globalisasi ideologi berdampak luas terhadap upaya-upaya suatu negara dalam mewujudkan sistem politik, ekonomi, dan sosial-budaya.
  3. Politik, yaitu pengaruh globalisasi pada sistem politik diberbagai negara yang berkembang seperti sistem politik demokrasi liberal, demokrasi pancasila, sosialisasi, komunis dan sebagainya. Salah satu contohnya di Indonesia, yaitu terjadinya dinamika ketatanegaraan sistem politik yang mula-mula berbentuk demokrasi Pancasila yang dianut hingga sekarang ini.
  4. Hankam, yaitu danya upaya-upaya setiap negara dalam mempertahankan kedaulatan negaranya melalui pembuatan sistem persenjataan maupun pemberdayaan rakyat dan tentaranya. Globalisasi di bidang Hankam yang pernah diserahkan masyarakat dunia, yaitu dengan dibentuknya pakta pertahanan NATO, SEATO, WARSWA, dan sebagainya. Dalam bidang Hankam, negara Indonesia selain memperkuat berbagai sistem persenjataan di darat, udara, dan laut juga melakukan upaya-upaya keamanan rakyat semesta dan kedaulatan nasional. Negara Indonesia dalam partisipasi menjaga keamanan internasional, pernah mengirim Pasukan Garuda ke beberapa negara atas mandat Dewan Keamanan PBB.
  5. Sosial, yaitu banyaknya nilai dan budaya masyarakat yang mengalami perubahan di bidang sosial, yaitu dengan hadirnya modernisasi di segala bidang kehidupan, terjadinya perubahan ciri kehidupan masyarakat desa yang tadinya syarat dengan nilai-nilai gotong-royong menjadi individual. Selain itu juga timbulnya sifat ingin serba muda dan gampang (instan) pada diri seseorang. Pada sebagian masyarakat, juga sudah banyak yang mengikuti nilai-nilai budaya luar yang dapat berpengaruh negatif maupun positif.

Dampak Positif Globalisasi

  1. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi mempermudah manusia dalam berinteraksi.
  2. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi mempercepat manusia untuk berhubungan dengan manusia lain.
  3. Kemajuan teknologi komunikasi, informasi, dan transportasi meningkatkan efisiensi.
  4. Mendukung nasionalisme dalam menggalakkan proses integrasi antara lain dengan mendobrak etnosentrik.
  5. Peningkatan mobilitas sosial dan pengukuhan etnik, bangsa, budaya, dan agama untuk berinteraksi.

Dampak Negatif Globalisasi

  1. Masuknya nilai budaya luar akan menghilangkan nilai-nilai tradisi suatu bangsa dan identitas suatu bangsa.
  2. Ekspolitasi alam dan sumber daya lain akan memuncak karena kebutuhan yang makin besar.
  3. Dalam bidang ekonomi, berkembang nilai-nilai konsumerisme dan individual yang menggeser nilai-nilai sosial masyarakat.
  4. Terjadi dehumanisasi, yaitu derajat manusia nantinya tidak dihargai karena lebih baik banyak menggunakan mesin-mesin teknologi tertinggi.
  5. Timbulnya dominasi negara-negara maju yang mempunyai kekuatan yang lebih kuat.
  6. Mengakibatkan erosi terhadap nilai-nilai tradisi.
  7. Timbul gejala-gejala seperti konsumerisme, materialisme, kendornya moralitas dan sebagainya.
  8. Pembangunan yang tidak seimbang dan jurang perbedaan ekonomi yang semakin melebar antara kawasan-kawasan di sebuah negara dan antar sektor-sektor ekonomi.
  9. Masyarakat yang terbentuk lebih tidak kreatif, kurang bersemangat dan berwatak hedonistic.
  10. Merebaknya kebiasaan meniru hasil-hasil Iptek dari negara lain.

Demikian sekilas pengertian mengenai globalisasi, semoga dapat berguna dan bermanfaat untuk kita semua sebagai seorang rakyat Indonesia guna menambah wawasan penegtahuan dalam bidang ilmu kewarganegaraan.

Referensi Saya : Berbagai Sumber
Kamu sedang membaca artikel tentang Sekilas Pengertian Globalisasi Silahkan baca artikel Sekilas Pengertian Tentang Yang lainnya. Kamu boleh menyebar Luaskan atau MengCopy-Paste Artikel ini, Tapi jangan lupa untuk meletakkan Link Sekilas Pengertian Globalisasi Sebagai sumbernya

0 Response to "Sekilas Pengertian Globalisasi"

Post a Comment